Jumat, 17 Februari 2017

MAKALAH SCANNER AKUNTANSI



MAKALAH
MANFAAT DAN PERKEMBANGAN MESIN SCANNER  PADA BIDANG AKUNTANSI
             
Hasil gambar untuk LOGO SMK BUDI UTOMO
Add caption

Disusun oleh
FENTI NURAINI

SMK BUDI UTOMO
JURUSAN AKUNTANSI 2016/2017









MAKALAH
MANFAAT DAN PERKEMBANGAN MESIN SCANNER  PADA BIDANG AKUNTANSI










 











Disusun oleh
FENTI NURAINI


SMK BUDI UTOMO
JURUSAN AKUNTANSI 2016/2017






       LEMBAR PENGESAHAN

MANFAAT DAN PERKEMBANGAN MESIN SCANNER  
 PADA BIDANG AKUNTANSI


Telah Disetujui Oleh:


             Wali Kelas                                                                           Pembimbing I



ABDUL BASIT FAWZI,S.E.                                               WAHYU SRI NASUKHA,S.Pd

Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi



Edy Waluyo,S.E









            KATA PENGANTAR


            Makalah dengan judul “ MANFAAT DAN PERKEMBANGAN MESIN SCANNER PADA BIDANG AKUNTANSI ” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai progam keahlian multimedia Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Makalah ini menguraikan tentang pengertian scanner, macam-macam scanner, cara kerja scenner, sejarah scanner, permasalahan yang berhubungan dengan scanner,menginstal scanner serta manfaat scanner dalam bidang ekonomi atau akuntansi.
          Makalah ini terkait dengan makalah lain yang membahas tentang scanner. Bertujuan agar para pembaca dapat mengetahui cara menggunakan atau mengoperasikan mesin scanner.

          Dengan makalah ini pembaca dapat memperoleh informasi lengkap untuk dapat mengetahui seluk beluk dan jenis-jenis scanner beserta cara penggunaanya. Oleh karena itu, diharapkan sesudah membaca makalah tentang scanner ini pembaca mampu menggunakan atau mengoperasikan serta dapat memahami mesin scanner dalam bidang akuntansi atau ekonomidengan detail. Dan Kami sadar mungkin makalah ini masih banyak kekurangan, maka dari itu kami kritik dan saran akan selalu kami terima untuk menambah kelengkapan makalah ini.

                                                                                                                   Gadingmangu,07 Februari 2017

                                                                                                                                               Penyusun

 

                                                                                                                                           Fenti Nuraini





                   DAFTAR ISI     

               Halaman Judul..........................................................................................................i
               Halaman Pengesahan...............................................................................................ii
               Kata Pengantar.......................................................................................................iii
               Daftar Isi................................................................................................................iv
               BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
              I.1 Latar Belakang.....................................................................................1
              I.2 Rumusan Makalah................................................................................2
              I.3Tujuan ..................................................................................................3
              I.4Ruang Lingkup Materi...........................................................................4
               BAB II : LANDASAN TEORI...............................................................................5
               BAB III : PEMBAHASAN....................................................................................6
         III.1  Sejarah Scanner....................................................................................6
         III.2 Pengertian Scanner.................................................................................8
         III.3 Cara Penggunaan Scanner......................................................................9
         III.4 Jenis dan Model Scanner......................................................................10
         III.5 Kelebihan dan Kekurangan Scanner.....................................................14
         III.6 Cara Kerja Barcode Pada Supermarket...............................................15
         III.7 Sejarah Barcode..................................................................................17
         III.8 Mengatasi Masalah Yang Timbul Dari Scanner......................................26
             BAB IV : PENUTUP...........................................................................................28
                      IV.1 Kesimpulan.........................................................................................28
                      IV.2Saran...................................................................................................29
              DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................30
              LAMPIRAN......................................................................................................31
                                 BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
    Di era globalisasi ini komputer telah menjadi suatu alat yang terus berkembang dalam memenuhi kebutuhan kerja manusia, terutama untuk seseorang yang berhadapan langsung dengan komputer. Perkembangan komputer yang semakin maju pasti diikuti dengan perkembangan komponen – komponen komputernya.Salah satu komponennya adalah scanner.
Scanner sering kita jumpai disekitar kita, bak di lingkingan sekolah, toko, kantor maupun di hotel. Scanner merupakan alat input sekaligus output yang dapat membaca, merekam, dan mengambil informasi yang nantinya akan ditransfer ke komputer. Scanner mengalami kemajuan pada teknologinya, scanner yang berawal dari menggunakan tinta magnetik khusus menjadi menggunakan teknik pencahayaan.

1.2  Rumusan Masalah
Pengertian scanner dan macam-macamnya ?
Cara kerja scanner?
 Sejarah scanner ?
 Manfaat scanner dalam bidang akuntansi?
Bagaimana cara untuk menginstal scanner?

1.3  Tujuan
Untuk lebih mengenal dan memehami tentang scanner dan yang berhubungan dengan akuntansi bisnis,
Sebagai tugas individu ulangan akhir semester genap jurusan akuntansi di sekolah kejuruan.
Mengenal berbagai macam scanner
Bisa menginstal scanner




1.4 Ruang Lingkup Materi
Untuk mempermudah penulisan makalah ini dan agar lebih terarah dan berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini, yaitu :
Peneliti hanya membahas tentang manfaat scanner. Peneliti hanya mengakses informasi seputar kegiatan aktivitas penggunaan scanner.
Pelayanan yang memanfaatkan scanner. Batas waktu pelayanan hanya dilakukan selama
Informasi yang didapat melalui internet yang digunakan sebagai canned response dan pengetahuan umum.
Peneliti hanya memberikan pelayanan online dengan membuat kerja lebih efektif.

BAB II
LANDASAN TEORI


Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011, p57) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untukmengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasiuntuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapatmemudahkan pengelolahan perusahaan.
Menurut Rama dan Jones (2008, p6) pengertian SistemInformasi Akuntansi adalah   “A subsystem of an MIS that providesaccounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions”.Yang berarti Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari MIS (Management Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkanbahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, yang bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, mengolah,menyimpan, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi dan keuangan bagi pengambil keputusan.                   

  BAB III
PEMBAHASAN

III.1      SEJARAH SCANNER
Sejarah perkembangan scanner berawal pada tahun 1975, ketika Ray Kurzweil dan timnya menciptakan Kurzweil Reading Machine beserta software Omni-Font OCR (Optical Character Recognation) Technology. Software ini berfungsi mengenali teks yang ada dalam objek yang discan dan menerjemahkannya menjadi data dalam bentuk teks.
Bentuk dan ukuran scanner bermacam-macam, ada yang besarnya seukuran dengan kertas folio ada juga yang seukuran postcard, bahkan yang terbaru, berbentuk pena yang baru diluncurkan oleh perusahaan WizCom Technologies Inc Scanner berukuran pena tersebut bisa menyimpan hingga 1.000 halaman teks cetak dan kemudian mentransfernya ke sebuah komputer pribadi (PC).
 Scanner berukuran pena tersebut dinamakan Quicklink. Pena scanner itu berukuran panjang enam inci dan beratnya sekitar tiga ons. Scanner tersebut dapat melakukan pekerjaannya secara acak lebih cepat dari scanner yang berbentuk datar. Data yang telah diambil dengan scanner itu, bisa dimasukkan secara langsung ke semua aplikasi komputer yang mengenali teks ASCII.
     Pada saat ini,banyak sekali scanner yang beredar di dunia dengan berbagai merk, diantaranya scanner keluaran dari Canon, Hewlett Packard ( HP ), EPSON, UMAX , Panasonic, Samsung, Fujitsu, Lexmark dan masih banyak lagi brand scanner yang lainnya yang semakin berkembang dengan pesat seiring penemuan baru teknologi scanner.
      Penemuan scanner sangat terkait dengan perkembangan teknologi photography,fotokopi dan optical machine. Penemu scanner adalah Robert S. Ledley  lahir di Newyork, Amerika Serikat pada tahun 1926.


 Hingga akhirnya pada tahun 1943 lahirlah CT Scanner yang mampu memindai seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mesin temuannya itu di namakan Automatic Computerized Transverse Axial (ACTA)


III.2 PENGERTIAN SCANNER
            Scanner adalah suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung kamu lihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.


III.3      CARA PENGGUNAAN SCANNER
Sebelum menjalankan mesin scanner, pastikan dahulu kabel scanner yang sudah disediakan, terhubung antara mesin scanner dengan komputer melalui port USB, mempelajari user manual scanner, menghidupkan komputer. Selain itu pastikan software driver untuk scanner sudah terinstal. Penggunaan scanner pada dasarnya hampir sama dengan penggunaan mesin photocopy. Namun hasilnya tidak langsung berupa hard copy melainkan view di layar monitor. Cara penggunaan scanner lebih kepada cara menindai menggunakan scaner. Berikut saya sampaikan cara menscan object.
 A.    Menscan dokumen
Nyalakan scanner kemudian letakkan dokumen yang dipindai pada lensa
Set-lah software scanner (program OCR Omni Page Pro). Jalankan Scansoft Omnipage  Pro kemudian lakukanlah setting : proses, bahasa, sumber, deskripsi, metode export.
Klik Start & proses pemindaian berlangsung.
Bacalah proof dokumen yang sudah dipindai.
Simpanlah file sesuai dengan format dokumen yang diinginkan.
B.     Menscan Image
Nyalakan scanner & letakkan gambar di atas lensa.
Jalankan program Arcsoft Photostudio 2000 (atau program pengolah gambar lainnya).
Importlah gambar dengan mengklik icon scanner kemudian tekan tombol scan & proses pemindaian berlangsung.
Editlah hasil pemindaian bila perlu, kemudian tekan tombol clear agar bisa menyimpan.
Dari menu file pilih save as dan pilihlah tipe format gambar hasil pemindaian

III.4  JENIS DAN MODEL SCANNER
1.      Jenis scanner
Ø   Jenis koneksi paralel merupakan  koneksi model lama, karena komputer yang model  lama koneksinya masih paralel port.
Ø   Jenis koneksi usb versi 1 merupakan jenis koneksi setelah paralel port, koneksi usb 1 ini lebih cepat dari koneksi paralel port sehingga kecepatan untuk memindai selembar kertas bisa lebih cepat.
Ø   Jenis koneksi usb versi 2 selain kecepatannya lebih cepat dari usb versi 1 dan paralel,  koneksi usb versi 2 ini mulai populer karena laptop atau komputer saat ini banyak yang sudah tidak mendukung koneksi paralel port lagi.

2.      Model Scanner
   1. Scanner  Flatbed
            
  Scanner model flatbed, kertas atau objek diletakkan di atas kaca scanner, kemudian lampu dan sensor pemindai akan bergerak melewati kertas atau objek tersebut untuk memperoleh gambarnya.
Keuntungan menggunakan scanner flatbed adalah:
objek selain kertas pun (suatu benda) dapat di letakkan di atas kaca scanner, contohnya handphone, jam tangan,dll.


2.      Automatic Document Feeder (ADF)

Dengan menggunakan scanner model Automatic Document Feeder (ADF), kertas diletakkan pada baki/tray, lalu satu per satu kertas akan dimasukkan oleh bagian mekanik pemindai dengan adanya pad assy dan roller. Pada saat kertas bergerak di atas lampu pemindai, sensor pemindai bekerja untuk memperoleh gambar yang merepresentasikan kertas tersebut.
Keuntungan menggunakan Automatic Document Feeder (ADF) adalah:
- kecepatannya tinggi, dapat mencapai > 10.000 lembar per jam
-dapat membaca dua sisi kertas sekaligus pada saat yang bersamaan

3.      Handheld

Jenis ini membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan menggerakan scanner ini di atas gambar yang akan dibacanya. Karena proses pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja.

4.      Drum

Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan . Jenis ini menggunakan photomultiplier tubes (PMT) untuk membaca data gambar. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya relatif mahal, maka jenis ini sudah tidak banyak digunakan. Banyak orang beralih menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini masih tetap digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan kualitas yang baik, seperti museum atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya.
3. Roller Scanner


Roller scanner memiliki fungsi yang sama seperti scanner flatbed, namun memiliki perbedaan utama. Jika pada faltbed menggunakan teknologi CCD yang yang menjadi “mata” yang bergerak-gerak dalam memindai dokumen, sedangkan roller scanner kebalikan dari scanner flatbed yaitu dokumen yang digerakannya.
Cara kerjanya sama seperti printer, dimana dokumen atau kertas diletakkan pada ujung satunya, kemudian kertas tersebut akan masuk ke dalam mesin scanner, lalu keluar pada ujung satunya lagi.
 5. Scanner cek
Sacnener cek digunakan untuk memindahkan cek dalam bentuk digital dan disimpan didalam komputer atau laptop. Dengan adanya scanner ini maka Anda bisa memindah keaslian cek.

6. Scanner Logam

Bukan hanya kertas saja yang bisa dipindai namun logam juga bisa dipindai yaitu dengan menggunakan scanner logam. Scanner jenis ini berfungsi untuk memindai adanya logam pada benda-benda tertentu.

III.5     KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SCANNER
A.    Kelebihan scanner
1.      Multi fungsi
2.      Tahan lama (awet)
3.      Kecepatannya bagus
4.    Hasil dari scanner dapat di modifikasi sesuai keinginan karena hasilnya ditampilkan dahulu pada monitor.
5.    Hasil scanner dapat disimpan dalam bentuk soft copy di computer, sehingga apabila ingin di edit kembali user tidak perlu menscan ulang.

B.     Kekurangan scanner
1.      Sering macet
2.      Tidak bisa meng-copy kertas HVS (karena kertas HVS kertasnya panjang )
3.      Kalau satu bermasalah yang lain jugak ikud bermasalah
4.    Apabila ingin memperoleh hard copy, hasil scanner harus di print terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dan tidak efisien, berbeda dengan mesin foto copy yang langsung menghasilkan output dalam bentuk hardcopy secara cepat dalam hitungan detik.
5.     Hasil keluaran scanner terkadang tidak lebih bagus dari hasil mesin fotocopy dan scanner juga memerlukan tinta yang mahal.

III.6 CARA KERJA BARCODE PADA SUPERMARKET
Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital, maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk membuka kode garis.
Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung) mewakili satu angka.Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya

Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik. Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh kita.
Adapun kegunaan kode baris antara lain adalah:
Untuk mengelompokkan, menandai atau mengidentifikasi barang, buku atau kartu dengan lebih mudah.
Untuk mengetahui harga barang. Pasar-pasar swalayan menggunakannya untuk mengetahui harga suatu barang dengan lebih cepat dan benar.
Untuk mengetahui tempat asal barang. Angka tertentu yang tertera pada kode garis mewakili negara dan pabrik asal barang.
Untuk mempercepat pengecekan barang. Pabrik akan dengan cepat mengetaui informasi tentang suatu barang dari pasar swalayan. Berapa jumlah barang yang terjual, misalnya.
Untuk mengurangi kesalahan pengetikan. Kesalahan pengetikan harga barang, jenis barang, asal barang dan data-data lainnya dapat dihindari jika menggunakan garis.

III.7 SEJARAH BARCODE  
        Barcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital, maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya. Kode baris atau barcode ini terdiri dari deretan-deretan garis hitam tebal dan tipis berselang-seling, dengan huruf atau deretan angka di bawahnya.

     Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.

     Sistem yang sering dipakai adalah pengkodean biner. Tiap garis mewakili angka 1 dan sela kosong berarti 0. American Standard Code for Information Interchange (ASCII) atau Kode Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi menyusun daftar kode biner tujuh digit untuk membuka kode garis.

     Setiap kode garis memiliki ruangan untuk 113 baris. Karena memakai kode biner tujuh digit, satu kelompok tujuh garis (sela kosongnya juga dihitung) mewakili satu angka.
Selain melambangkan angka, ada pula kode garis yang melambangkan huruf dan karakter khusus, seperti $, + dan sebagainya.

     Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.

     Kode garis atau barcode dapat memberi informasi tentang suatu barang dengan lebih cepat dan akurat, karena informasi ini di-simpan dalam komputer. Cara menyimpan dan membongkar informasi ini dengan menggunakan scanner (pelarik). Pelarik inilah yang membaca kode garis pada suatu barang. Kode garis itu lalu dikirim ke komputer oleh pabrik. Komputer membacanya dan mengubah maknanya agar dapat dibaca oleh kita. Tentu saja dengan cepat dan akurat!

Adapun kegunaan kode baris antara lain adalah:
1. Untuk mengelompokkan, menandai atau mengidentifikasi barang, buku atau kartu dengan lebih mudah. Pabrik menggunakannya untuk memudahkan penjualan dan penyimpanan barang. Kalau di perpustakaan, kode garis digunakan untuk memudahkan pustakawan memperoleh informasi mengenai status suatu buku, sedang dipinjam atau tidak, siapa yang meminjam dan sebagainya dengan cepat dan akurat. Identitas pemilik kartu anggota perpustakaan yang memiliki kode garis, misalnya lebih cepat diketahui dan memudahkan proses peminjaman dan pengembalian buku.

2. Untuk mengetahui harga barang. Pasar-pasar swalayan menggunakannya untuk mengetahui harga suatu barang dengan lebih cepat dan benar.

3. Untuk mengetahui tempat asal barang. Angka tertentu yang tertera pada kode garis mewakili negara dan pabrik asal barang.

4. Untuk mempercepat pengecekan barang. Pabrik akan dengan cepat mengetaui informasi tentang suatu barang dari pasar swalayan. Berapa jumlah barang yang terjual, misalnya.

5. Untuk mengurangi kesalahan pengetikan. Kesalahan pengetikan harga barang, jenis barang, asal barang dan data-data lainnya dapat dihindari jika menggunakan garis.


Awal Sejarah Dari Barcode

      
Pernahkah anda melihat gambar di atas?    
Gambar di atas adalah salah satu contoh barcode.
Saya yakin hampir sebagian besar dari anda pernah melihatnya. Namun tahukah anda apa arti dari gambar di atas? bagaimana asal mula hingga tercipta kode seperti itu?
Berikut ini penjelasan singkatnya.


Sejarah Terbentuknya Barcode
     Pada tahun 1949, seorang mahasiswa muda bergulat dengan konsep secara otomatis menangkap informasi tentang suatu produk. Dia percaya bahwa titik-titik dan garis kode Morse akan menjadi model simbol yang baik, tetapi ia tidak tahu cara menggunakan pola yang mudah itu untuk memecahkan masalahnya. Kemudian, suatu hari saat ia santai di pantai, ia santai menggambar titik dan garis di pasir. Seperti jari-jarinya memanjang dengan strip ia melihat hasilnya dan berkata, “Hei, aku sudah mendapatkannya.”
     Tiga tahun kemudian bahwa mahasiswa pascasarjana Joseph Woodland dan rekannya menerima paten pada apa yang dimulai dengan garis di pasir, dan barcode linier lahir. Banyak mengejutkan penemu Namun, itu tidak mendapatkan secara komersial cepat. Lima belas tahun telah berlalu sebelum penggunaan komersial pertama barcode. Namun tetap saja bukan menggunakan yang sukses.

     Pada tes awal, barcode ditempatkan di sisi gerbong barang kereta api. Saat gerbong meluncur melewati jalur scanner, dengan maksud untuk diidentifikasi dan ditentukan, kota tujuan serta muatannya. Sistem ini gagal, namun, perlu diketahui bahwa saat itu gerbong barang terpental ketika mereka melewati scanner. Akibatnya, akurasi scanner menjadi lemah.

      
Teknologi Dari Sebuah Bar Code    
         Sebuah barcode linear merupakan kode biner (1s dan 0s). Garis-garis dan spasi dari ketebalan yang beragam dan dicetak dalam berbagai kombinasi. Untuk dipindai, harus ada pencetakan akurat dan kontras yang cukup antara bar dan spasi. Scanners menggunakan berbagai teknologi untuk “membaca” kode. Dua alat yang paling umum adalah laser dan kamera.
 Contoh Scanner yang sudah umum, seperti scanner dikebanyakan kasir supermarket, atau scanner genggam, sering digunakan untuk mengambil persediaan.
         Harus ada (namun pada umumnya tidak), sebuah perbedaan yang ditarik di antara kode, yang merupakan struktur untuk penyampaian data, dan simbol, kode yang mampu dibaca dan direpresentasikan oleh mesin. Kode itu adalah teks, yang dapat diterjemahkan ke dalam bermacam bahasa - Inggris, Perancis, Jepang, dan simbol lain.
     Meskipun awalnya menguntungkan perusahaan, bar code telah menjadi kesuksesan yang luar biasa, pekerja keras dalam banyak dan beragam aplikasi. Salah satu barcode pertama sukses adalah, Code 39 yang dikembangkan oleh Dr David Allais, banyak digunakan dalam aplikasi logistik dan pertahanan. Kode 39 ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun kurang canggih dari beberapa bar code yang lebih baru. Kode 128 dan disisipkan diantara 2 dari 5 adalah kode-kode lain yang mencapai beberapa keberhasilan di ceruk pasar.

      
Bar code sekarang di mana-mana    
          Perusahaan persewaan mobil melacak armada mereka dengan cara kode bar pada bumper mobil. Maskapai penerbangan melacak bagasi penumpang, untuk mengurangi kemungkinan kerugian (percaya atau tidak). Para peneliti telah menempatkan bar code kecil di berberapa lebah untuk melacak kebiasaan kimpoi serangga tersebut. NASA bergantung pada bar code untuk memantau ribuan heat tiles yang perlu diganti setelah setiap perjalanan pesawat ruang angkasa, dan aliran limbah nuklir yang dilacak dengan sistem bar-code untuk inventory.

         Bar code bahkan muncul pada manusia! sebuah desainer Fashion memberi cap bar code pada model mereka untuk membantu koordinasi sebelum fashion show. (Kode itu menyimpan informasi tentang setiap model pakaian apa harus dipaka dan ketika mereka akan tampil di atas catwalk) Di akhir 1990-an. Di Tokyo, ada sebuah trend tato temporer berbentuk bar code yang dipakai gadis-gadis SMA.

      
Kode Produk Universal(Universal Product Code/UPC)    
         Penggunaan paling dikenal dan paling luas bar code adalah di produk konsumen. Universal Product Code, atau UPC, sangat unik karena komunitas pengguna mengembangkannya. Sebagian besar inovasi teknologi yang pertama kali ditemukan dan kemudian kebutuhan atas penemuan itu ditemukan. UPC. adalah jawaban terhadap kebutuhan bisnis, pertama kali diidentifikasi oleh industri grosir Amerika Serikat pada awal tahun 1970.

     Kepercayaan bahwa mengotomatisasi proses checkout belanjaan dapat mengurangi biaya tenaga kerja, meningkatkan inventory control, mempercepat proses, dan meningkatkan layanan pelanggan, maka asosiasi enam industri, yang mewakili produsen produk dan supermarket, menciptakan komite industri pemimpin industri secara luas. Upaya mereka
selama dua tahun menghasilkan aturan untuk Kode Produk Universal dan simbol UPC barcode pada tanggal 1 April 1973. UPC.
 Muncul pertama secara komersial pada produk permen karet Wrigley yang dijual di Supermarket Marsh di Troy, Ohio pada bulan Juni 1974. Penelitian ekonomi yang dilakukan untuk komite industri kelontong memproyeksikan sekitar lebih dari 40 juta Dollar dapat dihemat dari industri sebagai efek dari sistem scanner ini pada pertengahan 1970-an.
 Banyak yang menduga bahwa Angka-angka tersebut tidak akan dapat dicapai dalam kerangka waktu itu dan ada pula yang meramalkan akan kematian sistem barcode scanning. Sebuah ironi karena pemakaian barcode memerlukan pula sebuah scanner berharga mahal ketika pihak pengecer saat itu sedang menghadapi massa krisis, sementara di pihak produsen mulai mengadopsi label barcode secara menyeluruh.

Dampak Ekonomi UPC

     Saat scanner barcode mulai menyebar, target proyeksi untuk 40 juta Dollar mulai terlihat sangat mudah. Analisis 1999 oleh Price Waterhouse Coopers memperkirakan UPC dapat menghemat sekitar 17 MIlyar Dollar untuk industri bahan makanan setiap tahun.
     Bahkan lebih mencengangkan, Sebuah studi menyimpulkan bahwa pihak masih industri belum dapta mengambil keuntungan dari miliaran dolar penghematan potensial yang dapat diperoleh dari memaksimalkan penggunaan UPC.



     Juara Terbesar - Sebagai salah satu yang diharapkan, mengingat sifat kompetitif pasar yang terlibat - adalah konsumen, sejak scanner UPC menghasilkan efisiensi dan peningkatan produktivitas yang menyebabkan biaya lebih rendah dan / atau layanan pelanggan yang lebih besar.

     Namun ironisnya, konsumen pendukung yang mulai menolak inovasi dan mencoba membendung keberhasilan scanner tersebut dengan bersikeras menekankan kepada pengecer untuk mengorbankan penghematan biaya substansial dengan terus melakukan pelabelan harga secara individual.

     Sementara bangkitnya bar coding memberikan manfaat pada produsen dan pengecer, adalah pengecer yang diuntungkan paling banyak dari teknologi ini. Selain dapat menghemat tenaga kerja, pengecer sekarang memiliki akses ke data rinci pergerakan produk, yang mereka ubah menjadi sumber pendapatan baru dengan menjual data kepada pemasok mereka.

      
Tingkat Pemakaian Pada Dewasa Ini    
Para pengembang U.P.C. percaya bahwa akan ada lebih kurang dari 10 ribu perusahaan, dari hampir semua industri grosir Amerika Serikat, yang menggunakan UPC saat ini, ada lebih dari satu juta perusahaan di lebih dari 100 negara di lebih dari dua puluh sektor industri yang berbeda menikmati manfaat dari scanner ini, berkat UPC, simbol UPC ini telah tersebar di mana-mana di lingkungan ritel. Kode ini juga dapat ditemukan dalam industri yang beragam seperti konstruksi, utilitas, dan kosmetik. Saat ini, U.P.C. juga menyebar ke rantai suplai untuk digunakan oleh para pemasok bahan baku.

     Pada awal abad kedua puluh satu, Uniform Code Council, Inc, administrator dari UPC, bisa mengatakan dengan yakin bahwa simbol UPC sedang discan lebih dari lima miliar kali dalam sehari.

      Bar code linier terus berkembang. Saat ini, ada bar code dua dimensi misalnya, PDF 417 dan MaxiCode yang mampu menggabungkan simbol Alamat Gettysburg dalam satu-seperempat inci persegi. RSS dan simbol gabungan akan memungkinkan identifikasi item bar code yang sangat kecil seperti satu biji pil atau satu buah stroberi.

      
Pemakaian Di Masa Datang    

         Masa depan otomatisasi identifikasi, sangat mungkin dapat diterapkan dalam frekuensi radio (RFID). Pemancar mungil yang tertanam dalam sebuah item tidak memerlukan kontak langsung ke scanner, atau bahkan akan mengalami degradasi oleh cahaya.
 Saat ini telah digunakan di toko-toko ritel untuk membantu mencegah pengutilan dan di jalan tol untuk mempercepat lalu lintas, pencegahan utama untuk penggunaan lebih luas dari RFID telah menjadi biaya yang dibutuhkan dari chip silikon. Saat ini, chip seukuran uang koin lima sen sudah mendekati kenyataan. Jika biaya dapat dikurangi hingga kurang dari satu persen per chip, di masa depan kotak sereal sarapan Anda akan menjadi sebuah pemancar radio.

III.8 MENGATASI MASALAH YANG TIMBUL DARI SCANNER

Sebagai alat elektronik, scanner tak luput dari berbagai masalah teknik. Adakalanya scanner tidak berfungsi dengan baik. Mungkin saja masalah yang ditimbulkan diakibatkan oleh kesalahan pengoperasian sehingga dapat kita perbaiki dengan cara-cara sederhana. Masalah-masalah tersebut antaralain :
Gambar hasil scan pecah-pecah :
Mungkin resolusi yang kamu gunakan kurang memadai. Coba untuk men-scan sedikit lebih besar daripada resolusi minimum dan sesuaikan kualitas warnanya (hitam-putih> grayscale, berwarna> 32-bit).
Gambar hasil scan kotor dan berbercak :
Mungkin saja permukaan kaca scanner kotor atau berjamur. Lepas kaca tersebut dari scanner dan bersihkan dengan kain lembut dan cairan pembersih kaca.
Gambar belang sebelah :
Jika gambar hasil scan memiliki belang berwarna kuning, biru, merah, atau lainnya, bisa jadi disebabkan oleh scanner yang terlalu lama dinyalakan. Lebih baik scanner-nya dimatikan dulu selama beberapa saat sampai dingin, lalu gunakan lagi untuk men-scan.
Gambar terlihat besar di layar monitor :
Hal tersebut bukan masalah, sebab ukuran gambar yang ditayangkan oleh layar monitor tergantung dari resolusi tampilannya, sehingga jauh berbeda dengan ukuran gambar sebenarnya dalam bentuk kertas. Gambar asli kamu secara metrik tetap memiliki ukuran yang sama, tidak berubah.
Warna gambar asli dengan warna gambar di monitor berbeda :
Sebenarnya warna yang telah dipindai oleh scanner tidak salah. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan penampilan warna antara monitor dengan gambar asli. Gambar asli menampilkan warna melalui pematulan cahaya dari media kertas sedangkan monitor menampilkan warna dengan menyorotkan cahaya dari tabung fosfornya ke mata kita. Untuk mengatasi masalah ini kita perlu melakukan kalibrasi terhadap layar monitor yang caranya akan kita bahas nanti.Top of Form
Gambar hasil scan terlihat kabur :
Proses scan berjalan dengan lancar dan seolah-olah tidak terjadi masalah pada scanner. Tetapi setelah Anda melihat hasilnya, gambar hasil scan terlihat tidak jelas dan kabur seperti terkena efek blur. Jangan terlalu pusing untuk masalah seperti ini, ada beberapa hal yang dapat Anda ikuti untuk mengembalikan scanner Anda pada posisi normal. Berikut tips yang dapat Anda coba:
Jika gambar terlihat kabur, Anda dapat men-set resolusi display-nya ke High Color (16-bit), selanjutnya biarkan scanner melakukan pemanasan (warming up) selama beberpa menit.
Anda juga harus memperhatikan kebersihan dari Scanner Anda, terutama jika Anda jarang mengguakan Scanner. Karena jika Scanner Anda kotor akan mengakibatkan hasil scanner juga kurang memuaskan, bahkan cenderung mengakibatkan mesin Scanner mudah rusak.
Anda dapat mempergunakan kain yang lembut untuk membersihkan pada bagian kacanya, pastikan membersihkan dengan hati-hati.

BAB IV
PENUTUP


IV.1  KESIMPULAN

Teknologi Scanner kini semakin dikembangkan dan dapat dikatakan telah mencapai taraf  kecanggihan yang cukup tinggi Kemajuan alat tersebut dapat dilihat dari jenis-jenis dan model scanner yang bertambah banyak, banyaknya perusahaan yang menggunakan scanner dimasa kini, membuktikan bahwa scanner telah digunakan diberbagai perusahaan, tidak hanya diperusahaan, didunia kerja lainnya pun banyak yang menggunakan scanner. Karena scanner dapat digunakan untuk membantu pekerjaan diberbagai bidang. Jenis jenis dan model scanner pasti memiliki cara kerja dan fungsi yang berbeda – beda, terdapat kelebihan pada jenis-jenis scanner. Kelebihan pada scanner ditentukan dari jenis dan model scanner, scanner yang memiliki banyak keunggulan dapat dilihat secara langsung pada cara kerjanya. Hal tersebut terjadi karena scanner – scanner tersebut di ciptakan  untuk  bidang – bidang pekerjaan yang berbeda, maka dari itu disesuaikan  pula kegunaan scanner dalam menjalankan pekerjaan – pekerjaan yang menggunakannya.


IV.2 SARAN
Bagi siswa SMA/SMK jangan sampai kita tertinggal ole perkembangan IPTEK, karena pada masa mpdern ini perkembangan teknologi sangat pesat.Khususnya mengenai alat scanner,belajarlah cara penggunaannya agar kita lebih ahli untuk menggunakan mesin scanner.Diharapkan setelah ini siswa mampu mengoperasikan sendiri mesin-mesin elektronik terutama pada mesin scanner tanpa bergantung pada kemampuan orang lain.